Thursday, February 15, 2018

Problem Solving Tool


Happy good day everyone,
Thankyou for coming my blog. Today aku mau share salah satu lesson yang baru aja aku pelajarin, sebenarnya point utama aku nulis bukan untuk share tapi untuk mempertajam ingatan aku mengenai lesson ini tapi jika kalian semua bisa mengambil pelajaran dari tulisan aku, ya aku lebih happy lagi terlebih jika ada yang mau sharing ilmunya mengenai topik ini. Sejujurnya aku sangat newbie di bidang ini, ringkasan lesson ini aku dapat dari websitenya salah satu customer di perusahaan aku. Customer ini salah satu multinasional company yang open banget terhadap kualitas suppliernya, alhamdulilahnya aku bisa upgrade ilmu.
so langsung aja ya,



Bagi kalian yang masih belum paham apa si beda teknik kimia dan teknik industri, nih salah satunya. Lesson yang mau aku share hari ini berjudul PROBLEM SOLVING. Anak teknik industri pasti gak akan asing dengan rentetan mengenai problem solving karena memang masuk dalam kurikulum tapi teknik kimia tidak mempelajari teknik problem solving ini sendiri. Karena aku teknik kimia ya agak asing si di aku tapi ya mumpung masih muda, belajar aja terus. Mohon maaf juga kalo tulisan ini campur bahasanya karena aku juga lagi latihan bahasa inggris, maaf lagi ni kalo inggrisnya banyak salah hehe.


Sebelum masuk ke pembahasan, ada satu quote yang asik banget menurut aku dari om albert einsten
“IF I HAD ONE HOUR TO SAVE THE WORLD, I WOULD SPEND FIFTY FIVE MINUTES DEFINING THE PROBLEM AND ONLY FIVE MINUTES FINDING THE SOLUTION”



Apa si itu problem solving? Based on my literature, problem solving is the process for identifying all the possible root cause of a problem, developing an effective workable solution for their elimination and formulating an action plan for the execution of each solution.  So our first action to face the problem is identify, select the root cause, and formulate the best action plan.

There are two problem :
a.      Creative problem : we find the problem that refer to efficiency, improvement. It means that our equipment run properly. Contohnya: mesin berjalan sesuai standar namun keadaan ini tak bisa meningkatkan volume demand. Nah ini problem yang kreatif, so we find the solution to improve this condition, misalnya kita purchase new equipment atau make new schedule
b.      Analytical problem:  Problem is provided by analytical data. It means that our equipment not run properly. Contohnya: motor pada mesin nge trip. Nah ini kita cari root causenya apakah temperatur tak standar, tekanan dsb untuk kemudian dicari best solution.

Dalam melakukan problem solving, hal pertama yang harus kita lakukan si doing problem definition. Ini penting banget, seperti kata om albert, 95% problem solving itu di definisi problemnya. Ada tekniknya si untuk definisi problem, we must know the ideal condition more better if we know real timenya, terus current condition inculde what, why, when, how  dan terakhir gap antara current and ideal. Nah gitulah kira kira definisiin problem, percayalah ini gak semudah menulis. Untuk yang experience dan expert si ini gampang tapi untuk yang newbie hm agak susah apalagi kalo keterbatasan ilmu but believe me, jika kemauanmu lebih besar dari masalahmu, it will be solved heheh.

Nah tool problem solving si sebenarnya banyak banget tapi literaturku hanya membahas beberapa si misalnya SIPOC, CTQ Tree, 5Why analyses, fishbone diagram, process mapping, pareto chart, FMEA, 8D Troubleshooting process. Ada lagi si kalo andalan di customer aku satu lagi namanya kaizen. Later, aku akan bahas tentang kaizen ya. Tapi di episode pertama ini aku Cuma mau pengenalan dari beberapa tool ini dulu, di episode nextnya aku bakal bahas lebih detil per item.

a. SIPOC : Supplier, Input, Process, Output, Customer. SIPOC ini , membahas keseluruhan boundary dari proses mulai dari input hingga customer. SIPOC provoide us the picture of how work is accomplished, who is responsible for completing that work and complexity the process. Nah tool ini compatible dengan CTQ tree




b. CTQ Tree adalah critical to quality to quality. Nah disini kita mendefinisikan kebutuhan customer terhadap  kualitas produk yang akan mereka terima secara terukur atau measurable. Intinya di CTQ Tree ini kita deliver ke customer high level quality.
aku kasih contohya: Misal  jahit baju
nah jadi kalo misal nanti ada complain jahitan tak rapi, kita bisa cek gap antara ideal dan current situationnya

c. 5 Whys, ini salah satu yang paling banyak dipake, mungkin some people exclude industrial engineer familiar with this tool ya.  Nah ini sangat ampuh untuk menentukan leading true root cause dari problem, ini si tool kombinasi dari analisa dan actual

misalnya ya
Nah contohnya diatas, misal ada dua kemungkinan kakak sakit, pertama kurang tidur dan kedua telat makan, karena kakak merasa makannya teratur, makan telat tidak dilanjutkan. Nah yang dilanjutkan adalah kurang tidur, kenapa kakak kurang tidur? Di jawab ke why ke 2, karena banyak pekerjaan, lalu kenapa kakak banyak pekerjaan.... dan seterusnya hingga why ke 5 nah kita bisa dapat actionnya supaya kakak gak sakit, unistall gamenya. Yah intinya 5 whys itu rootcausenya lebih dalam.

d. Fishbone diagram, beside why why analyses, fishbone diagram juga sangat populer di kalangan tool problem solving. Fishbone ini tipikalnya meng-explore root cause dari seluruh penjuru kemungkinan dari sisi termungkin yang dapat kita lihat. Nah coba perhatikan tulang ikan dibawah, aku kasih contoh satu, nah ini kita analisa kemungkinan dari semua sisi. 

Terakhir si FMEA atau failure mode effect analyses. Kalo yang ini tool sejenis analisa bahaya (risk assesmant) , jadi kita menganalisa adanya potensi bahaya seluruh proses detil . untuk yang ini akan khusus aku bahas di episode selanjutnya ya, soalnya agak banyak.

Yah, demikianlah paparan sederhana pengenalan tool problem solving, tiap tool punya tujuan yang sama tapi berbeda tipikal. You can choose your best tool or you can combine it. Good luck


























0 comments:

Post a Comment

 

Oktarinamdp Template by Ipietoon Cute Blog Design