Rasa adalah hal yang kadangkala
tak menggunakan logika. Rasa adalah kecocokan jiwa dengan satu tujuan bersama.
Jika kita lamat-lamat memahami mengapa awan itu ada? Karena awan adalah hasil
dari kumpulan air yang menguap ke langit
untuk membentuk gumpalan air dan kemudian menjatuhkan diri ke seluruh
lapisan bumi sebagai rasa keterikatan laut terhadap dunia yang membutuhkannya
namun ia tak mampu, maka terbentuklah awan yang dapat bergerak kesana kemari.
Dunia memang penuh dengan kisah dan pelajaran bukan?
Dunia penuh dengan drama yang harus dilewati satu demi satu, ah pelajaran akan mengiringi tiap langkah mereka yang selalu bergandengan dengan keyakinan. Namun percayalah, dunia ini hanya sebatas ruang kotak empat dimensi yang tak akan abadi dan penuh dengan keajaiban. Percayalah, tak ada satupun titipan dari allah yang berada di luar kemampuan hambanya, si penerima amanah. Begitupun dengan rasa.
Rasa tak terbentuk dari ke pura puraan, pun keterpaksaan. Rasa terbentuk dari saling keterikatan. Romansa yang mengelilingi rasa pun tak dapat dikatakan sewajarnya, ada makna yang mengelilingi rasa. Percayalah, rasa yang terbungkus dengan romansa keyakinan akan menghasilkan sejuta kerlap kerlip keajaiban. Percayalah, rasa akan selalu menjadi alasan mengapa aku disini dan kamu disini. Mengapa aku ada dan kamu ada.
Mari lamat lamat kita
memperhatikan hadirnya pelangi akibat hasil dari teori prisma pada kristal
kristal air, indah bukan? Begitupun dengan rasa yang kadangkala naik turun,
kadangkala hujan, kadangkala berpelangi namun begitulah rasa, Yang terpenting
aku dan kamu memiliki komitmen layaknya siklus pelangi dan hujan yang
bermanfaat bagi semesta. Tak perlu semesta, cukup bagi keluarga aku dan kamu.
Kamu adalah balutan rindu dalama
artian sebenarnya. Dan Rasa adalah keterikatan antara kamu dan aku. Mengemas
rasa untuk kamu yang istimewa adalah suatu kebahagian yang tak dapat
digambarkan dengan satu dua prosa para pujangga. Lebih dari itu. Menjaga hati
untuk kamu yang terbaik adalah suatu keistimewaan yang tak dapat diceritakan
dengan satu dua kalimat indah nan puitis. Lebih dari itu. Membangun mimpi
bersama kamu, sang masa depan adalah suatu kerahmatan yang tak dapat
ditampakkan dengan satu dua gurat senyum. Lebih dari itu.
Bagiku, antara rasa dan kamu
adalah dua makna yang saling terikat dalam frekuensi getar yang sama. Ya, sama
sama menyelimuti hati. Hangat dan nyaman.
Bagiku, kamu adalah replika dari rasa yang terlanjur menyatu, rasa apapun yanga sedang terasa pun akan terasa jelas pada rasaku. Tak perlu menyembunyikan apapun, karna kita adalah replika.
Bagiku, kamu adalah pejuang tanpa orang lain tau apa yang kamu
perjuangkan. Bagiku, kamu adalah cita cita dan muara dari labuhan rasa.