Tuesday, March 7, 2017

ACEH, MY FIRST LIFE JOURNEY

Welcome..
How was your today guys?
kali ini aku mau sharing sharing mengenai tempat keduaku. Tempat yang akan menjadi tujuan keduaku pulang nanti.

Aku ingin cerita tentang salah satu kota indah nan ramah di Indonesia. Kota yang bahkan tak pernah aku bayangkan untuk diinjak, apalagi membayangkan untuk tinggal sendiri. Berawal dari, kepergian aku dari kota pempek ke Jakarta pada bulan November (sebelum wisuda) untuk training di salah satu perusahaan makanan terbesar di dunia, perusahaan yang aku akuin adalah perusahaan impianku sejak pertama kali aku menginjakkan kaki di perusahaan itu semasa kuliah. Dengan bangga, aku berniat untuk meninggalkan kota yang melahirkan dan mendewasakanku, kota yang akan selalu menjadi tujuanku pulan, kota yang menyimpan lebih dari 1001 orang orang yang kucintai demi sebuah karir di perusahaan impian. Aku tidak bekerja di Jakarta, aku bekerja di lokasi yang sama sekali tak pernah terbesit di fikiranku. Biereun.
my first question, dimana letak Biereun itu? Apakah kalian tahu, Biereun itu apa? hehe, i'm sure that just a few of you know where Biereun is.

Biereun adalah salah satu kabupaten yang berada di NAD. Aceh, broo. Provinsi paling ujung dari Sumatra, Jangankan punya keluarga disana, keluarga yang pernah menginjakkan kaki disana itu belum ada, yeay, Im the first and Im proud of that hhe.
Singkat cerita, aku di training di Lhoksemawe (salah kota di Aceh). Pertama kali kesana dan sendirian, aku capslock ya "SENDIRI", aku ke bandara dari soekarno hatta menuju kuala namu (Medan), itu adalah kali pertama aku menginjakkan kaki di Medan dan Kuala namu, lalu transit dengan pesawat kecil (Pertama kali juga naik pesawat kecil dengan penumpang hanya 5 orang) menuju Lhoksemawe. Sampai di Lhoksemawe, aku menunggu seseorang (Bang Sofyan, orang pertama yang aku temuin di Aceh) untuk menjemput "Makasih banyak buat bang Sofyan atas jasa jasanya, abang terbaik di Lhoksemawe dan juga Buat Wira, terimakasih sudah banyak membantu selama di Lhoksemawe hehe". Setelah satu bulan, mempelajari wilayah dan karakter Lhoksemawe, ternyata kabar berubah, aku tak jadi ke bekerja Biereun tapi di Langsa. Aku tantang kalian,
Siapa yang tahu Langsa itu dimana? haha.

Sebelumnya, aku sempat training di Biereun, yaa, bertemu dengan seseorang yang hebat, seseorang yang dipanggil mami "Ibu kos kak Aghni" (ceritanya numpang tinggal hehe). Dengan getir mami bercerita mengenai nuansa ketika Aceh masih dikepung dengan masalah antara Indonesia dan GAM. Darah bertumpah ruah, mayat berserak, nyawa tak dihargai. betapa kejamnya suasana tersebut.  Hingga akhirnya, mami menyatakan "Okta mesti tau, kalo dibalik musibah itu pasti ada hikmahnya. percayalah itu", yahh, kalian pasti ingat Tsunami dahsyat yang melanda serambi mekah bukan? aku paham bahwa tak ada yang menginginkan musibah melainkan memang takdir yang sudah ditakdirkan oleh Allah SWT. Tapi ada hikmah menarik yang bisa kalian pelajari dari musibah ini, seiring dengan musibah ini, peperangan keji itu musnah, berganti dengan sikap bahu membahu membantu, menolong dan bergotong royong untuk Aceh atas nama Indonesia. Sangat mengagumkan pelajaran yang diceritakan oleh mami. Dari Biereun, aku mendapatkan kisah yang abadi. Terimakasih Mami.

Kembali ke cerita Langsa. Langsa itu adalah salah satu kota kecil NAD yang berada di ujung Aceh (hampir dekat dengan Sumatra Utara). Berangkatlah aku ke Langsa, dan lagi lagi "SENDIRI", disana aku bertemu dengan kakak terbaik dan orang orang terbaik. Aku mengenal dunia panahan dari sini (Vryarchery LANGSA, terimakasih telah membuat aku jatuh cinta pada permainan ini), aku bertemu dengan ibu kedua "ibu kos" yang memperlakukanku seperti anak bahkan keluarga besar ibu yang menganggapku seperti keluarga hingga aku merasa Langsa adalah kotaku, teman teman Les yang sangat bersahabat dan juga bidan bidan kesayangan.
Dari Langsa, aku mendapatkan banyak keluarga dan sahabat baru yang tak pernah tak kurindukan.
Wah, dari Langsa, aku juga mendapatkan kisah yang menarik mengenai saksi mata orang orang yang mengalami tsunami, yang kehilangan suami, anak dan orang orang terkasih. ahh, aku tak mau mengingatnya, luar biasa menyayat hati, cukup menjadi pemahaman bahwa kebesaran Allah itu nyata.

Perjalanan pertama ini tak cukup sampai disana, aku juga mengunjungi kota Aceh dan Museum Aceh beserta pantai nya, Sigli, Aceh Timur (as you know, ini adalah basis perang pada saat itu), Aceh Tamiang hingga ke Binjai dan Medan.
Perjalanan yang sangat luar biasa. Aku mempelajari bahasa baru, makanan baru, ide baru, karakter orang baru. Aceh adalah Provinsi indah yang akan menjadi kota keduaku. Kota tempatku kembali setelah kota asalku.
Bahkan aku tak bisa menyebutkan satu per satu nama orang orang terbaik disana. Orang orang yang selalu menantiku pulang kesana. Aku pun sangat rindu kalian. Aceh adalah kota yang mendewasakan kemandirianku. Kota yang berhasil mengalahkan ketakutakanku. Terimakasih Aceh, aku akan kembali untuk berkunjung. ^^

Hal menarik di Langsa
1. Gak macet, jadi gak ada tuh ceritanya telat karna macet hehe
2. Kalo orang aceh bilang kereta itu artinya motor. Kalo motor itu artinya mobil. Pajak itu pasar.
   Galon itu SPBU (aku sampe nyasar gara gara salah pengertian, orang bilang deket galon ya aku
   carinya galon minum, wajar aja kan gak ketemu lah yang dimaksud orang itu SPBU hehe)
3. Kalo mau nikah atau buat acara (khitanan, syukuran) HARUS di hari kerja ya. kalo weekend,
    percaya deh gak akan ada yang datang hehe
4. Sangat aman, pulang jam 1, 2, 3 malam pun masih aman (lah warung kopi di sepanjang jalan selalu     ramai) hehe


0 comments:

Post a Comment

 

Oktarinamdp Template by Ipietoon Cute Blog Design